140 Sekolah Terancam Tak Bisa Ikut SNMPTN Tahun Depan
jpnn.com - BANDUNG -- Sebanyak 140 sekolah menengah atas dan sederajat terancam tak bisa mengikutsertakan siswanya dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).
Hal itu dikarenakan sekolah-sekolah tersebut terindikasi melakukan kecurangan dalam mengikuti proses SNMPTN tahun ini.
"140 sekolah yang terindikasi, namun masih belum verifikasi final," tutur Ketua Panitia PUsat SNMPTN, Ahmaloka saat acara launching SNMPTN di Bandung, kemari n malam.
Dijelaskan olehnya, sekolah-sekolah tersebut terindikasi melakukan kecurangan saat para siswanya tertangkap basah memiliki nilai raport berbeda dengan nilai yang telah disetorkan sebelumnya.
Kecurangan tersebut selanjutnya akan diproses dan dilakukan verifikasi ulang, apakah sekolah-sekolah tersebut benar melakukan kecurangan atau hanya kesalahan yang tidak disengaja.
Jika memang sekolah bersangkutan terbukti melakukan kecurangan, lanjut dia, maka siswa tersebut akan didiskualifikasi dari universitas tempat dia diterima. sedangkan untuk pihak sekolah, akses untuk mengikuti kembali SNMPTN selanjutnya akan ditutup.
"Namun ada juga pihak daerah yang mekminta agar sekolah tersebut tidak ditutup aksesnya. Mereka mengatakan akan melakukan mutasi pada kepala sekolah yang sedang bertugas di sekolah itu," ujar Rektor ITB itu.
Namun, sanksi berupa pemecatan juga dapat dilakukan. Hal itu tergantung jenis kesalahan dan keputusan dari pihak daerah.
BANDUNG -- Sebanyak 140 sekolah menengah atas dan sederajat terancam tak bisa mengikutsertakan siswanya dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi
- Institut Teknologi Del Menggunakan AI untuk Deteksi Kecurangan Saat Ujian
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia