1.400 Investor Jepang Serbu Indonesia
Selasa, 12 Februari 2013 – 06:55 WIB
Mengenai pembangunan pelabuhan Cilamaya sendiri, Hidayat berharap pelabuhan itu bisa menjado pelabuhan internasional baru. Ia ingin pelabuhan itu menggunakan sistem Build Operated Transfer (BOT). Dalam sistem itu, investor Jepang tak hanya membangun tapi mengoperasikan pelabuhan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, lanjut Hidayat, sekitar 25-30 tahun akan ditransfer ke Indonesia sebagai asset negara.
Baca Juga:
"Kami juga berharap Jepang bisa menggarap proyek-proyel lainnya di Indonesia. Kami akan berikan insebtif pada mereka, seperti tax holiday. Semakin ke luar Jawa maka insentifnya akan makin besar," katanya.
Sementara itu, Ketua Kankeiren Shosuke Mori mengungkapkan hubungan kerjasama Indonesia-Jepang sudah terjalin kuat. Kami sangat tertarik dengan potensi-potensi yang ada di Indonesia. Ia berharap dengan intensitas pertemuan yang ditingkatkan dapat membuka peluang investasi. "Saya harap ikatan ekonomi ini, bisa lebih dalam dan lebih kuat lagi ke depannya," ucapnya. (uma)
JAKARTA--Tahun ini investasi Jepang menduduki peringkat kedua investasi asing di Indonesia setelah Singapura. Nilai investasi negara matahari terbit
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024