1.425 Tahanan di Sulteng Hilang Usai Gempa dan Tsunami

1.425 Tahanan di Sulteng Hilang Usai Gempa dan Tsunami
Kerusakan di Kota Palu, Sabtu (29/9) akibat gempa bumi dan tsunami. Foto: HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

jpnn.com, JAKARTA - Gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah berdampak ke banyak hal. Salah satunya soal situasi di lembaga pemasyarakatan. Ribuan tahanan hilang.

Menurut Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami, ada ribuan warga binaan yang melarikan (menyelamatkan) diri pascabencana.

“Isi total (warga binaan) di Sulteng 3.220, mudah-mudahan ini benar, mohon maaf karena bergerak terus datanya sekarang 1.795. Jadi, yang enggak berada di tempat 1.425 orang,” ujar dia di Jakarta, Senin (1/10).

Dia memaparkan, untuk Lapas Palu, memiliki kapasitas 210 orang dan memiliki isi 581 orang. Sementara hingga pagi ini, sisanya ada 66 orang saja.

Kemudian, di Rutan Palu memiliki kapasitas 120 orang dengan isi 463. Sisa pagi ini hanya ada 63 orang. Lalu Lapas Perempuan yang berisi 84 orang kini tinggal sembilan.

“Lalu di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) kapasitas 100 isi 29, saat ini tinggal lima orang,” tambah dia.

Sri Puguh menambahkan, kini anggota mulai mencari dan mendata ulang warga binaan. “Mudah-mudahan kami bisa pastikan kembali (data-data warga binaan),” sambungnya. (cuy/jpnn)


Saat ini Dirjen PAS mulai mencari dan mendata ulang warga binaan di Sulawesi Tengah usai gempa dan tsunami.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News