144 KPPS Meninggal Dunia, KPU Gelar Salat Gaib
jpnn.com, JAKARTA - Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia selama proses Pemilu serentak 2019 terus meningkat. Catatan Komisi Pemilihan Umum per Rabu (24/4) sore ini, jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia mencapai 144 orang.
"Kedukaan kami dari penyelenggara Pemilu terus bertambah," kata Komisioner KPU Evi Novida Ginting di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (24/4).
BACA JUGA: Bertambah, Kini jadi 4 Anggota KPPS Kota Bekasi yang Meninggal
Selain meninggal, sebanyak 883 petugas KPPS lainnya menderita sakit selama proses Pemilu tahun ini. Menurut Evi, petugas yang meninggal dan sakit ini mengalami kelelahan fisik selama proses pemungutan sampai pemungutan suara Pemilu 2019.
Meski banyak petugas KPPS yang tertimpa musibah, KPU berkomitmen menyelesaikan penghitungan suara. Saat ini, proses penghitungan surat suara masuk ke tingkat kecamatan.
"Saat ini teman-teman penyelenggara pemilu sedang bekerja keras untuk menyelesaikan rekapitulasi tingkat PPK di tingkat kecamatan," ucap dia.
BACA JUGA: Fahri Hamzah: Ratusan Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Baru Terjadi di Indonesia
Kepada petugas yang tertimpa musibah, KPU bersama pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, sedang membahas besar santunan. Nantinya, santunan akan diberikan menggunakan anggaran dari APBN.
KPU menyerukan kepada jajarannya untuk menggelar doa bersama dan salat gaib, Jumat (26/4) besok. Salat dapat dilaksanakan di lokasi mana pun.
- Ribuan Warga Tumpah Ruah Saat Kampanye Abdul Wahid yang Dihadiri UAS di Teluk Meranti
- KPU Solo Mulai Sortir dan Lipat Surat Suara, Libatkan 100 Tenaga Pembantu
- Ini Alasan KPU Memperbolehkan Gambar Prabowo di APK Calon Kada
- Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Siak Kondusif, KPU Apresiasi Kinerja TNI-Polri
- KPU Diminta Sempurnakan Sirekap Sebelum Digunakan Untuk Pikada 2024
- Jam Debat Pilwalkot Bandung Terlalu Malam Diprotes Paslon, KPU Akan Evaluasi