149 Korban Luka dan 5 Tewas Disiksa Polisi
Jumat, 28 Juni 2013 – 17:36 WIB

149 Korban Luka dan 5 Tewas Disiksa Polisi
JAKARTA--Institusi Kepolisian RI dianggap sebagai lembaga yang paling banyak melakukan tindak kekerasan dan penyiksaan. Hal ini diungkapkan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) dalam catatan situasi penyiksaan di Indodnesia sejak Juni 2012 hingga Juli 2013.
"Pelakunya paling banyak didominasi oknum polisi. Ada 55 jumlah tindakan penyiksaan. Ada 149 korban luka dan 5 diantaranya tewas. Tiga adalah lain-lainnya," ungkap Koordinator KontraS Haris Azhar, di kantor, Jakarta Pusat, Jumat (28/6).
Menurut Haris, jumlah oknum polisi yang melakukan penyiksaan tidak berkurang karena kurangnya penegakan hukum atas oknum yang bersalah. Kondisi ini, tuturnya, diperparah dengan mekanisme internal institusi yang seolah menghalalkan praktik penyiksaan.
"Institusi merasa sanksinya sudah besar. Padahal mereka dipenjara hanya 3 minggu dan penundaan jabatan setahun. Itu tidak seberapa dan menyakiti rasa keadilan korban yang mendapat penyiksaan dari mereka," sambung Haris.
JAKARTA--Institusi Kepolisian RI dianggap sebagai lembaga yang paling banyak melakukan tindak kekerasan dan penyiksaan. Hal ini diungkapkan oleh
BERITA TERKAIT
- Kemendikdasmen Memperkuat Kurikulum & Perlindungan Anak Lewat KREASI
- Panglima TNI Diminta Ambil Tindakan Buntut Penembakan 3 Polisi di Lampung
- Bangunan Ambles di Solo, 2 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
- Membela Palestina Itu Perintah Nabi & Konstitusi, Beginilah Seharusnya Sikap Rakyat RI
- Gelar MPR Goes to Campus di Unibraw & Unair, Eddy Soeparno Ajak Mahasiswa Kolaborasi
- Viral Video Damkar Tambal Jalan Berlubang di Semarang, Begini Faktanya