15 Juta Anak Usia Dini tak Sekolah
Senin, 16 November 2009 – 16:28 WIB
JAKARTA--Lemahnya pendataan anak usia berdampak sangat buruk. Hingga saat ini, sebanyak 15 juta anak usia dini tidak mendapatkan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud). Depdiknas, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI), akan memberikan perhatian serius masalah ini.
"Data yang ada sekarang hanya jumlah tempat-tempat yang menyelenggarakan Paud. Sementara soal data anak-anak yang harus mendapatkan pendidikan usia dini ini tidak terlayani," kata Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Hamid Muhammad saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (16/11).
Dengan kondisi ini, Depdiknas) terus berusaha meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) Paud. Hingga 2008, APK Paud baru mencapai 50,6 persen dari total 30 juta anak yang masuk program Paud. Sedangkan tahun ini ditargetkan mencapai 53 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari APK yang ditargetkan Unesco dalam Milenium Development Goals (MDGs) sebesar 75 persen pada 2015 mendatang.
"Indonesia sekarang dengan susah payah berusaha meningkatkan APK Paud. Tidak hanya pemerintah, sektor formal dan informal juga dilibatkan. Pada 2014 diharapkan mencapai 72 persen," terang Hamid.
JAKARTA--Lemahnya pendataan anak usia berdampak sangat buruk. Hingga saat ini, sebanyak 15 juta anak usia dini tidak mendapatkan Pendidikan Anak
BERITA TERKAIT
- Puluhan Tahun Digaji Seadanya, Guru Honorer di Jawa Barat Menjerit
- Bantu Siswa di Kaldera Toba, PGTS dan GO Buka Program Bimbel Persiapan Masuk PTN 2025
- Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Nonalam Pandemi
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah