150 Satuan Pendidikan Vokasi Ikut Business Matching, 29 Perusahaan Buka Peluang

150 Satuan Pendidikan Vokasi Ikut Business Matching, 29 Perusahaan Buka Peluang
Plt. Direktur Mitras DUDI Uuf Brajawidagda (kedua dari kiri) menyampaikan melalui Business Matching, baik pelaku industri retail maupun SMK dan perguruan tinggi vokasi (PTV) bisa saling berinteraksi langsung untuk bertukar informasi tentang peluang kerja sama. Foto: Dok Humas Kemendikbudristek

Business matching menjadi ajang untuk memperluas kemitraan, tetapi pada kesempatan tersebut Dirjen Kiki mengingatkan tidak boleh berhenti sampai pada nota kesepahaman saja.

Dirjen Kiki menilai, insan pendidikan vokasi merupakan konsumen dari industri retail yang menjadikan bisnis retail tetap hidup.

Di sisi lain, pendidikan vokasi masih memiliki tantangan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik vokasi tentang budaya kerja, etos kerja, dan cara berpikir kerja bisnis sehingga butuh kolaborasi dengan industri retail.

“Bisnis retail dan pendidikan vokasi saling membutuhkan,” ujar Dirjen Kiki.

Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah mengatakan kolaborasi dengan Kemendikbudristek menunjukkan komitmen untuk mengintegrasikan pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri.

Hal tersebut bisa menjadi langkah penting dalam memajukan sektor retaill sebagai lokomotif penggerak ekonomi dari hulu ke hilir dan penggerak lokomotif garda terdepan sektor perdagangan.

Melalui pelatihan dan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, program ini akan membantu menciptakan tenaga kerja yang siap terjun ke industri retail dan bersaing di pasar global.

"Nantinya SDM kita juga bisa go global dan membantu pembukaan toko-toko kita di luar negeri. Ini adalah langkah yang signifikan menuju visi Indonesia sebagai pusat perdagangan regional dan global,” imbuh Budihardjo.

150 Satuan Pendidikan Vokasi Ikut hadir dalam Business Matching, sedangkan 29 perusahaan retail ternama yang terlibat dalam...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News