150 Usaha Hilir Migas Tunggak Iuran

jpnn.com, JAKARTA - Tingkat kepatuhan badan usaha minyak dan gas (migas) membayar iuran masih rendah.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat 150 badan usaha migas masih menunggak iuran.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengimbau sejumlah badan usaha untuk segera melunasi iuran itu.
’’Termasuk satu BUMN. Saya enggak mau sebut. Itu temuan Irjen (ESDM) sampai Rp 300 miliar, loh, yang belum bayar,’’ katanya.
Fanshurullah melanjutkan, badan usaha yang menunggak tersebut terancam hukuman pencabutan izin niaga dan pengangkutan badan.
Alasan BUMN menunggak pembayaran iuran itu adalah adanya perubahan kebijakan dalam penjualan gas yang memisahkan izin niaga dan pengangkutan.
Dua kegiatan tersebut masing-masing terkena iuran. Sementara itu, perusahaan tersebut baru membayar iuran niaga.
Saat ini, tunggakan itu tengah diselesaikan. BPH Migas akan memanggil badan usaha yang menunggak untuk melunasi.
Tingkat kepatuhan badan usaha minyak dan gas (migas) membayar iuran masih rendah.
- Menjelang Arus Mudik Lebaran, BPH Migas Tegaskan Ketersediaan BBM di Wilayah Bogor Aman
- Jelang Lebaran, Pertamina Pastikan Kesiapan Stok BBM, LPG, dan Jargas di Sumut Aman
- Dirut Pertamina Minta Maaf ke Masyarakat: Kami akan Bekerja Lebih Baik Lagi
- Pertamina Hulu Energi Pacu Produksi Migas, Inovasi Menjadi Kunci Wujudkan Asta Cita
- Sikat Mafia Besar di Sektor Permigasan, Prabowo Dinilai Tak Main-main
- Komisi XII DPR Puji Langkah Strategis Pertamina untuk Capai Target di 2025