16 Orang Tewas, 13 Kritis Akibat Kecelakaan Maut di Pegunungan Arfak

jpnn.com, MANOKWARI - Sebanyak 16 orang meninggal dunia dalam kecelakaan maut sebuah truk di Kilometer 10, Distrik Minyambou, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Rabu (13/4) dini hari. Kecelakaan maut itu juga mengakibatkan 13 orang lainnya dalam kondisi kritis.
Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom mengatakan berdasar laporan sementara hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), 13 orang meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kemudian, lanjut dia, tiga orang meninggal dunia setelah dievakuasi ke Rumah Sakit Pratama Warmare. Sementara, sebanyak13 orang lainnya dalam kondisi kritis. Dia mengatakan bahwa korban dalam insiden kecelakaan maut tersebut sudah dievakuasi oleh tim SAR gabungan.
"Sebanyak 13 orang penumpang dalam kondisi kritis masih dirawat di RS Pratama Warmare. Sementara, 13 jenazah yang meninggal dunia di lokasi kejadian sudah dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Manokwari," kata AKBP Pasiran saat dikonfirmasi dari lokasi kejadian.
"Kami masih melakukan olah TKP, sementara para korban sudah dievakuasi oleh tim SAR gabungan," ujarnya.
Kapolres mengatakan terkait identitas dan pekerjaan puluhan korban kecelakaan maut ini belum dapat dipastikan sebagai pekerja tambang emas ilegal. Sebab, pihaknya masih dalam upaya penyelidikan.
"Kami belum bisa pastikan apakah mereka pekerja tambang emas ilegal atau bukan, karena masih menunggu proses pemulihan korban luka-luka untuk dimintai keterangan," ujar Pasiran. (antara/jpnn)
16 orang tewas dalam kecelakaan maut sebuah truk di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat. 13 orang lain kritis.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Bikin Heboh, Tanaman Mirip Ganja Ditemukan di Pekanbaru, Begini Kata Polisi
- Polisi Rekomendasi Pencabutan STR Dokter Kandungan di Garut yang Lecehkan Pasien
- Ikhtiar Polisi Atasi Kemacetan Truk Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- Gegara Membawa Sabu-Sabu, Petani Ditangkap Polres Flores Timur
- DPR Desak Manajemen Pelabuhan Tanjung Priok Berkoordinasi Terkait Bongkat Muat dengan Polisi
- Dewi Juliani Desak APH Gunakan UU TPKS terkait Kasus Pelecehan Seksual Dokter Kandungan