169 Penjual Burung Kini Luntang-Lantung
SURABAYA – Pasar Burung Kupang sudah digusur sejak 19 Juli lalu. Tapi nasib 169 pedagangnya masih menggantung. Upaya relokasi ke Pasar Karang Pilang belum terealisasi. Kondisi pasar yang masih rusak membuat pedagang enggan pindah.
Anggota Komisi B DPRD Surabaya Achmad Zakaria mendatangi lokasi setelah mendengar bahwa banyak pedagang pasar burung yang warga Surabaya. Saat mengunjungi lokasi, nyaris tidak ada kegiatan di pasar yang berdiri pada 1960-an tersebut. Yang masih berjualan hanya pedagang buah, makanan, dan sembako.
''Kok sepi. Katanya direlokasi,'' ujar politikus PKS itu.
Zakaria pun berkeliling ke lokasi. Dia melihat kondisi toilet yang sangat tidak representatif. Ada empat toilet yang sudah lama tidak digunakan. Tidak ada air yang mengaliri toilet tersebut.
Selain itu, tidak ada saluran air dan tempat sampah. Padahal, pasar tersebut nanti menghasilkan banyak sampah dari kotoran burung. ''Ini bisa jadi tidak sehat,'' celetuknya.
Kondisi pasar lawas itu berbatasan dengan rumah warga. Dengan begitu, dia khawatir timbul masalah kesehatan. Selain itu, masih ada pedagang sayur-mayur yang masih berjualan saat pagi. ''Apa cocok pasar sayur dan makanan ada di satu tempat dengan pasar burung,'' ucapnya heran.
Zakaria menjelaskan, bila nanti para pedagang direlokasi, kondisi pasar harus diperbaiki, terutama mengenai kebersihan.
Sementara itu, untuk jangka panjang, Surabaya telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) 1/2015 tentang Pasar Rakyat. Di sana dijelaskan bahwa pasar harus memiliki fasilitas dan infrastruktur yang lengkap.
''Parkir, toilet, kebersihan, itu semuanya sudah diatur. Jadi, selama lima tahun ke depan, aset pasar ini harus direvitalisasi total karena sudah tidak layak sebenarnya,'' lanjut dia.
Tak lama kemudian, Kepala PD Pasar Surya Karang Pilang Arjo Utomo datang ke lokasi untuk menjelaskan kondisi pasar. Dia mengatakan, Pasar Karang Pilang sudah lama mati.
Pedagang yang masih bertahan hanya hitungan jari. Lahan seluas 800 meter persegi tersebut masih menyisakan banyak tempat kosong. Dengan adanya rencana relokasi, dia mengatakan senang karena pasar bisa hidup kembali.
''Kalau hidup lagi, sebenarnya sangat bagus,'' katanya.
Saat ini pihak PD Pasar Surya telah memberi garis untuk setiap stan. Masing-masing stan berukuran 1,4 x 2 meter. Terdapat 169 stan yang disediakan untuk seluruh pedagang. Hanya, para pedagang menganggap stan yang disediakan terlalu sempit.
''Koordinatornya sudah ke sini untuk melihat-lihat,'' lanjut pria yang tinggal di Gedangan, Sidoarjo, tersebut.
Arjo menambahkan, para pedagang yang direlokasi bakal dibebaskan dari biaya sewa selama tiga bulan. Nanti mereka hanya dibebani biaya kebersihan dan listrik. (sal/c7/end/flo/jpnn)
SURABAYA – Pasar Burung Kupang sudah digusur sejak 19 Juli lalu. Tapi nasib 169 pedagangnya masih menggantung. Upaya relokasi ke Pasar Karang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Longsor di Karo, 9 Orang Meninggal Dunia, Satu Hilang
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut