17 Komandan Rusia Dibantai di Ukraina, Vladimir Putin Mulai Paranoid
jpnn.com, MOSKOW - Sebanyak 17 komandan senior angkatan bersenjata Rusia telah kehilangan nyawa sejak negara itu menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu, tragedi memalukan yang memicu kemarahan dan paranoia Presiden Vladimir Putin.
The Sun mengabarkan bahwa Putin mulai curiga adanya kebocoran informasi lantaran intelijen Amerika Serikat dan Inggris seolah mengetahui semua rencana tentara Rusia.
Kebocoran ini juga penyebab jenderal-jenderal teratas dan pasukannya yang paling elite bisa dilumpuhkan dengan begitu efektif.
Putin disebut-sebut makin renggang dengan sekutu dekatnya Sergei Shoigu, menteri pertahanan Rusia, yang secara keseluruhan bertanggung jawab atas operasi militer berdarah tersebut.
Kemunculan Shigou di depan publik telah berkurang secara signifikan dalam seminggu terakhir, sementara putri bungsunya Ksenia, 31, terlihat berpose dengan warna biru dan kuning bendera Ukraina.
Kabar yang beredar, orang nomor satu Kementerian Pertahanan Rusia itu menderita masalah kesehatan.
Sumber lainnya menyebutkan bahwa Putin telah mengabaikan Kepala FSB (dinas keamanan Rusia) Alexander Bortnikov, serta membentak Kepala Staf Umum Valery Gerasimov dalam sebuah rapat.
Target lain dari kemarahan Vladimir Putin adalah Igor Kostyukov, Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata, yang mungkin akan segera disingkirkan sebagai bagian dari pembersihan yang lebih luas.
Kehilangan belasan komandan dan minimnya kabar baik terkait invasi di Ukraina telah membuat Presiden Rusia Vladimir Putin frustrasi dan paranoid
- Di Tengah Gempuran Rusia, 75 WNI Masih Bertahan di Ukraina
- Seusai Bertemu Putin, Kim Jong Un: Rusia Sahabat & Sekutu Paling Jujur
- Pertama Kali dalam 24 Tahun, Vladimir Putin Kunjungi Korea Utara
- Vladimir Putin: Rusia Akan Menghalalkan Segala Cara demi Kedaulatannya!
- Gegara Puluhan Ribu Video, Rusia Ancam Google - YouTube
- Rusia Berduka, Putin Tetapkan 24 Maret Hari Berkabung Nasional