17 Tahun Sudah Dikepung Asap

17 Tahun Sudah Dikepung Asap
Kepala BNPB, Willem Rampangilei. FOTO: Natalia Laurens/JPNN.com

Bagaimana komitmen bapak untuk penanganan kebakaran hutan?

Ya, kalau komitmen itu kan sudah ada kebijakan pemerintah. Instruksi presiden pun sudah jelas bagaimana kami menanggulangi dan mengurangi asap. Dan ini juga sudah menjadi prioritas nasional, kita tahu bahwa dampak asap begitu luas dan serius terutama pada kesehatan, ekonomi, proses belajar mengajar. Itu kan sudah dan sedang ditangani. Saya yakin semua tahu itu.

Kebakaran hutan sudah terjadi bertahun-tahun terobosan, apa yang akan bapak lakukan?

Saya akan jawab setelah saya sertijab dengan pejabat lama. Kalau saya bicara sekarang saya rasa kurang pas. Tetapi ada satu hal. Memang sebagaimana kita ketahui bahwa bencana asap sudah terjadi 17 tahun. Mungkin kita perlu lebih mengefektifkan lagi upaya pencegahan. Dan lebih mengefektifkan tanggap daruratnya.  Beri sayawaktu, setelah sertijab baru akan saya berikan langkah-langkah yang pasti. Kalau sekarang saya belum punya kapasitas memberikan menginformasikan masalah ini.

Langkah pencegahan seperti apa?

Ya tentunya sebelum terjadi kebakaran kami akan memperkuat tindakan early warning dan early detection. Tentunya tindakan sosialisasi memberikan pemahaman pada masyarakat tentang bahaya dari kebakaran itu sendiri lalu. Harus lebih banyak melibatkan masyarakat untuk mencegah kebakaran ini.

Memberikan pemahaman pada masyarakat soal bahaya kebakaran itu sendiri karena itu sangat merugikan masyarakat karena dampaknya luar biasa, bidang ekonomi dan kesehatan, khususnya ibu sedang hamil dan anak balita. Selain itu juga terjadi delay di beberapa bandara, berapa kerugian yang harus ditanggung.

Bapak ditunjuk kemarin, sudah ada instruksi khusus dari presiden?

PUTRA daerah asal Sulawesi Utara ini tidak menyangka Presiden Joko Widodo akan memilihnya sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News