1700 Pelaku Kejahatan Seksual Anak di Queensland Tak Lagi Diawasi Polisi

Sejak perubahan terjadi, hanya 3,070 pelaku yang kini diwajibkan untuk melapor.
Pemerintah diduga tak memiliki sumber daya untuk memonitor pelaku kejahatan
Juru bicara polisi oposisi, Bill Byrne, mengatakan, hal itu adalah perubahan drastis dalam kebijakan wajib lapor.
"Sulit untuk tidak menyimpulkan bahwa ini adalah efisiensi hanya karena jumlah pelakunya begitu besar dan syarat-syaratnya juga banyak, mereka sebenarnya tak memiliki sumber daya untuk memantau semua orang-orang ini," utaranya.
Menteri Kepolisian, Jack Dempsey, mengatakan, skema baru wajib lapor sejalan dengan penelitian kontemporer.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pelanggaran berulang dalam sampel gabungan besar pelaku seksual terhadap anak, berada pada tingkat tertinggi dalam 3-5 tahun pertama setelah dibebaskan dari penjara, sementara tingkat pengulangan tindakan secara substansial menurun lebih dari 10 tahun," jelasnya.
Ia menambahkan, "Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa semua pelaku kejahatan seksual terhadap anak berpeluang 14%-16% untuk melakukan kejahatan yang sama dalam lima tahun pertama setelah bebas dan berpeluang 3%-5% dalam masa 20 tahun setelah bebas.”
Jack mengemukakan, di bawah undang-undang tersebut, Komisaris Polisi mampu meningkatkan persyaratan wajib lapor dan menentukan metodenya.
Sekitar 1.700 pelaku kejahatan seksual terhadap anak-anak yang telah menyelesaikan hukuman penjara, tidak lagi diawasi oleh Kepolisian Queensland,
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya