18 Negara UEFA Berkhianat dari Mandat Menggulingkan Blatter

'FIFA Perjuangan' Masih Penasaran

18 Negara UEFA Berkhianat dari Mandat Menggulingkan Blatter
Michel Platini dan Sepp Baltter. Foto: AFP

jpnn.com - JOSEPH Blatter resmi terpilih sebagai Presiden FIFA 2015-2019, dalam Kongres ke-65 FIFA di Zurich, Sabtu (30/5). Hasil ini menuai kekecewaan dari asosiasi dan negara-negara yang pro-reformasi yang ingin menggulingkan petahana (incumbent), Sepp Blatter.

Sebelum pemilihan dimulai, suara-suara yang tak ingin Blatter kembali memimpin sudah bergema keras. Bos UEFA, Michel Platini mengancam organisasi sepak bola Eropa itu bakal keluar dari FIFA jika Blatter terpilih lagi. Ketua FA (PSSI-nya Inggris) Greg Dyke bahkan lebih vokal: Inggris mengancam memboikot Piala Dunia 2018.

Namun Pak Tua Blatter tetap menang. Dia mengalahkan suara Pangeran Ali bin Al Hussein, si pesaing tunggal. Blatter mendapatkan 133 suara sedangkan Pangeran Ali mendapatkan 73 suara dari 206 suara yang dianggap sah dari total 209 pemilik suara. 

Putaran kedua sedianya harus digelar, namun Pangeran Ali yang digadang-gadangkan oleh UEFA dan Amerika Serikat itu memilih mengundurkan diri.

18 Negara UEFA Berkhianat dari Mandat Menggulingkan Blatter

Usai kongres, banyak spekulasi beredar seputar kegagalan embrio FIFA Perjuangan menang di arena pemilihan.

Daily Mail, Minggu (31/5) mengungkap, kegagalan itu kuncinya justru di UEFA sendiri, Si Penggagas ide menggulingkan Blatter.

Sebanyak 18 negara-negara Eropa disinyalir berkhianat dari mandat UEFA. Prancis (negara asal Platini), Spanyol, Rusia dan sekutu Blok Timur dikabarkan memilih melawan perintah UEFA untuk memilih Pangeran Ali. Mereka merapat ke gerbong Blatter.

JOSEPH Blatter resmi terpilih sebagai Presiden FIFA 2015-2019, dalam Kongres ke-65 FIFA di Zurich, Sabtu (30/5). Hasil ini menuai kekecewaan dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News