18 Pekerja Tewas dalam Kecelakaan Maut, Mantan Kapolda Papua Barat Buka Suara

jpnn.com, JAKARTA - Deputi II Badan Nasional Pengelolaan Potensi Perbatasan (BNPP) Komjen (P) Paulus Waterpauw menyampaikan dukacita mendalam atas kecelakaan maut di Pegunungan Arfak, Papua Barat yang terjadi pada Rabu (13/4).
Kecelakaan maut menewaskan 18 orang dan puluhan korban lainnya luka-luka. Para korban ialah pekerja tambang asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Saya ikut berdukacita kepada seluruh korban kecelakaan maut ini. Kiranya keluarga yang ditingalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi peristiwa ini,” ujar Waterpauw, Kamis (4/14).
Kaka besar -sapaan akrab Waterpauw- prihatin dengan kejadian tersebut, di saat pekerja tambang rakyat sedang menaiki truk yang mengalami gagal rem.
Mantan Kapolda Papua Barat ini berharap pemerintah setempat dapat membantu para korban memulangkan jenazah ke daerah asalnya masing-masing.
“Saya berharap pemerintah daerah bisa membantu para korban dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing. Pemda juga dapat mengevaluasi pemanfaatan tambang rakyat dengan berbagai hal yang bisa menyebabkan risiko yang dihadapi ke depan,” jelas Waterpauw.
Selain itu, Mantan Kabaintelkam Polri ini juga berharap peristiwa ini menjadi pelajaran semua pihak.
“Harapan saya dengan adanya kejadian ini, tambang itu ditutup sementara,” pungkas Waterpauw.
Kecelakaan maut yang menewaskan 18 pekerja ini terjadi di Pegunungan Arfak, Papua Barat.
- 5 Berita Terpopuler: Perkembangan Terbaru RPP Manajemen ASN, Masih Misterius, Ada Kata Insyaallah
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Pria Terjatuh Dari Flyover SKA Pekanbaru, Begini Kronologinya
- Hardiyanto Kenneth Tinjau Jalan Rusak di Flyover Grogol yang Sering Memicu Kecelakaan
- Bupati Raja Ampat Tegaskan Gerakan NFRPB Bertentangan dengan Konstitusi
- Kecelakaan Mobil Masuk Jurang di Pesibar, 3 Orang Meninggal Dunia