18 Pengunjuk Rasa di Myanmar Tewas Tertembak Polisi
Suu Kyi diperkirakan akan muncul di pengadilan lewat video dengan tuduhan melakukan impor ilegal enam peralatan radio 'walkie-talkie'.
Pengacaranya mengatakan polisi sudah mengajukan tuduhan kedua yaitu pelanggaran terhadap UU Manajemen Bencana Alam.
Australia mengecam kekerasan
Kedutaan Australia di Myanmar mengatakan "sangat prihatin dengan jatuhnya korban di Myanmar dan menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga para korban".
"Peningkatan kekerasan terhadap unjuk rasa damai adalah hal yang tidak bisa dibenarkan.
"Kami mendesak pasukan keamanan Myanmar untuk menghentikan penggunaan senjata mematikan terhadap warga sipil," kata pernyataan Kedubes Australia di Facebook.
Photo: Satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam unjuk rasa di kota Dawei. (Reuters)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengecam apa yang disebut sebagai "kekerasan yang sangat berlebihan" yang digunakan oleh militer Myanmar dalam menghadapi unjuk rasa.
"Kami mendukung keberanian rakyat Burma dan meminta seluruh negara menggunakan suara yang sama untuk mendukung keinginan mereka," kata Blinken.
Polisi Myanmar melepaskan tembakan langsung ke arah para pengunjuk rasa menewaskan belasan orang dalam unjuk rasa paling mematikan di Myanmar sejauh ini, setelah kudeta yang dilakukan militer awal Februari lalu
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan