18 Petugas Medis Ditahan Gegara Merawat Teroris, Digerebek di Sebuah Gereja
Global Light of Myanmar melaporkan bahwa ke-18 petugas medis yang ditahan akan diadili sesuai undang-undang yang berlaku.
Sistem layanan kesehatan Myanmar nyaris ambruk setelah militer pada 1 Februari menggulingkan pemerintahan terpilih.
Banyak petugas medis ikut serta dalam gerakan pembangkangan oleh masyarakat sipil.
Sebagai protes terhadap kepemimpinan junta, mereka menolak bekerja di rumah-rumah sakit yang dikelola pemerintah.
Banyak fasilitas dan petugas layanan kesehatan menjadi target penindakan oleh pasukan keamanan, menurut sejumlah kelompok pembela hak asasi manusia.
Sebelumnya, empat dokter, empat perawat dan empat asisten perawat ditangkap di sebuah gereja didakwa menghasut orang-orang untuk tidak menjalankan tugas.
Menurut Assistance for Political Prisoners (AAPP), organisasi yang memantau berbagai kejadian pascakudeta di Myanmar, sekitar 1.300 warga sipil terbunuh dan lebih dari 10.000 lainnya ditahan sejak kudeta terjadi.
Militer Myanmar telah membantah kebenaran data AAPP tersebut, yang telah dikutip Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sebanyak 18 petugas medis ditahan gegara merawat teroris, digerebek di sebuah gereja.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Polisi Gerebek Kasino Berkedok Karaoke di Semarang, Ada Uang Tunai Rp 1,25 Miliar