185 Juta Penduduk Indonesia Rawan Kebanjiran

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Marwan Jafar memerkirakan, sebanyak 589 daerah di Indonesia rawan longsor dan banjir.
Sebanyak 589 daerah itu saat ini dihuni 185 juta penduduk. Ancaman itu akan semakin besar pada musim hujan yang akhir-akhir ini intensitasnya makin tinggi dengan disertai angin kencang.
"Desa-desa terpencil kondisi alamnya sulit dijangkau bahkan sebagian masih terisolir. Kalau terkena bencana banjir atau longsor, kami khawatir akan kesulitan untuk secepat mungkin bisa memberi pertolongan dan bantuan," ujarnya, Jumat (13/2).
Karena itu, Marwan mengimbau para kepala desa segera menyiapkan langkah-langkah menghadapi situasi bencana. Di antaranya ialah membentuk tim tanggap bencana, membuat posko, menyiapkan tempat penampungan. Selain itu, mereka juga bisa membangun dapur umum, pengobatan umum, perawatan pasien, trauma healing dan kebutuhan lainnya.
"Desa-desa terpencil itu kondisinya serba terbatas. Untuk menghadapi bencana jelas mereka sangat butuh bantuan khususnya dari pemerintah, pasokan makanan, pakaian, obat-obatan, peralatan, tim medis, dan bantuan kemanusiaan lainnya. Makanya, perhatian dari Pemda sempat sangat penting," tegas Marwan. (gir/jpnn)
JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Marwan Jafar memerkirakan, sebanyak 589 daerah di Indonesia rawan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan