188.996 Balita di Kabupaten Bogor Mengalami Stunting
jpnn.com, BOGOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, mendata ada sekitar 188.996 balita di Kabupaten Bogor yang tumbuh dengan gizi buruk atau stunting hingga akhir 2018 lalu.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, hal itu disebabkan adanya kesalahan pola asuh pola makan dan sanitasi di tengah masyarakat, sehingga diperlukan edukasi menyeluruh kepada seluruh masyarakat.
Menurut Ade, stunting merupakan suatu kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak, kurang jika dibandingan dengan usianya.
Dengan kata lain, stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek dibanding teman seusianya.
“Saya juga kadang masih bingung. Stunting apa bedanya dengan pendek. Kalau pendek kan belum tentu stunting. Tapi kalau stunting sudah pasti pendek,” kata Ade, Kamis (12/9).
Meski angka 188.996 balita stunting sangat minim dibanding 5,8 juta penduduk Bumi Tegar Beriman, Ade menilai angka itu cukup besar.
“Kami ada pelatihan pola hidup bersih dan sehat. Nah tapi ini jangan jadi seremonial saja. Harus diimplementasikan di tengah masyarakat. Ditularkan pengetahuannya. Karena angka stunting itu terlalu besar buat saya,” tegasnya. (dka/b)
Stunting disebabkan adanya kesalahan pola asuh pola makan dan sanitasi di tengah masyarakat, sehingga diperlukan edukasi menyeluruh kepada masyarakat.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Kebun Gizi, Solusi Berkelanjutan Atasi Stunting di Morowali Utara
- Dorong Solusi Nutrisi & Kesehatan, Danone SN Hasilkan 50 Riset Sepanjang 2024
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Menteri Kependudukan Petakan Daerah dengan Keluarga Berisiko Stunting
- JICT Bikin Terobosan Menekan Angka Stunting di Jakarta Utara