19 Janda jadi Ancaman Bagi Rusia

19 Janda jadi Ancaman Bagi Rusia
Seorang perempuan Rusia menangis di dekat lokasi ledakan bom bunuh diri di stasiun Park Kultury, Moscow, Senin (29/3) lalu. Foto : REUTERS
Para penyelidik juga mengungkapkan, Said Buryatsky yang memiliki nama asli Alexander Tikhomirov, telah merekrut 30 wanita di Chechnya dan Ingushetia yang potensial sebagai pembom bunuh diri. Setelah direkrut, para wantita itu dikirim ke Turki untuk didoktrin tentang Islam radikal di sebuah madrasah yang tak bernama.

Begitu kembali ke Rusia, para wanita itu masih didoktrin lagi. Disebut Black Widows lantaran mereka adalah janda yang suami ataupun kerabat dekatnya tewas akibat peperangan dengan Rusia. Para wanita itupun dimotivasi dengan semangat untuk balas dendam.

Kini, Black Widows tinggal tersiasa 19 orang. Sembilan dari 30 anggota brigade janda itu diketahui telah melakukan aksinya tahun lalu, di kawasan utara wilayah Kaukasus, sebelah selatan Rusia yang tak tersentuh hukum. Sementara dua lainnya menjadi bomber bunuh diri Senin lalu. Itulah mengapa para penyelidik Rusia menyebutnya masih ada 19 Black Widows.

"Jika orang-orang yang dilatih oleh Buryatsky terlibat dalam serangan ini, maka ledakan (di stasiun Metri Moscow) hanya sebuah awal," ujar sumber di biro keamanan federal Rusia, FSB.

MOSCOW - Ancaman bom bunuh diri oleh para wanita yang terafiliasi dengan kelompok teroris Islam militan tampaknya masih menghanturi Rusia. Pasalnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News