19 PWNU Pertanyakan Kejelasan Pelaksanaan Muktamar ke-34 NU

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 19 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) melayangkan surat untuk dilakukannya konferensi besar terkait kejelasan pelaksanaan Muktamar NU dipercepat pada tanggal 17-19 Desember mendatang.
Sekretaris PWNU Jawa Timur (Jatim) Akh Muzakki menyatakan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar sendiri sudah memerintahkan pelaksanaan Muktamar ke-34 NU NU pada 17 Desember, tetapi tidak direspons oleh panitia.
"Panitia Muktamar kurang respons terhadap perintah itu dan diduga PBNU kesulitan menetapkan tanggal definitif," kata Akh Muzakki dalam konferensi pers Forum PWNU yang dilaksanakan secara virtual, Minggu (5/12).
Dia menjelaskan rencananya konferensi besar terkait kejelasan Muktamar NU itu akan dilakukan pada tanggal 7 Desember.
Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur itu juga menegaskan pada konferensi besar tersebut, PWNU akan mencabut mandat pelaksanaan muktamar yang diberikan kepada PBNU dalam konferensi besar sebelumnya.
"Sehingga, tanggal muktamar akan ditetapkan sendiri dalam konferensi besar pada tanggal 7 desember 2021," lanjutnya.
Senada dengan Akh Muzakki, Ketua PWNU NTB Masnun Tahir mengungkapkan dalam surat dari 19 PWNU tersebut ditandatangani lengkap yakni Rais Syuriah PWNU, Katib Syuriah PWNU, Ketua Tanfidziyah PWNU, Sekretaris Tanfidziyah PWNU.
"Ini bentuk komitmen soliditas dari wilayah untuk menyelenggarakan Muktamar tahun ini, sebagaimana instruksi Rais Aam antara tanggal 17-19 Desember," kata Masnun.
Sebanyak 19 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) menyurati PBNU untuk melaksanakan konferensi besar terkait kejelasan Muktamar ke-34 NU.
- BPKH Temui Pengurus PBNU, Minta Dukungan Terkait Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji
- Kapolri dan Ketua PBNU Membahas Keberagaman dan Isu Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
- Kerja Sama Polri-PBNU Dinilai Efektif Kurangi Kekerasan di Pesantren
- Prabowo Kembali Ingatkan Bawahannya, 5 Tahun Enggak Usah ke Luar Negeri
- Kapolri: Polri dan NU Berkolaborasi untuk Menjaga Keamanan Nasional
- Peringatan Keras Presiden Prabowo untuk Bawahannya, Heemm