1997, Rupiah Melemah juga Usai Petinggi IMF Datang, Ada Apa?

jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah terhadap USD mengalami pelemahan signiifikan. Di pasar spot Kamis (1/3), Rupiah sempat diperdagangkan di harga Rp 13.810.
Ketua Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia Khafid Sirotuddin mengatakan pelemahan nilai tukar Rupiah cukup memukul semua sektor ekonomi di Indonesia.
"Memukul semua sektor ekonomi yang berbahan baku impor maupun yang menggunakan dolar," ujarnya saat dihubungi Jawa Pos, Kamis . Untuk importir hal ini tentu saja cukup merugikan.
"Nangka jual USD 3, terima USD 3. Belinya menggunakan dolar jualan pakai Rupiah," imbuhnya.
Begitu pun bagi eksportir yang tetap harus menggunakan dolar untuk keperluan logistik saat pengiriman barang ke luar negeri.
"Semua biaya pakai dolar. Shipping, demo rate menggunakan dolar. Pusing," imbuhnya.
Apalagi saat ini nilai ekspor buah dari Indonesia masih belum begitu tinggi. Dia menambahkan situasi ini cukup mengingatkannya pada peristiwa tahun 1997.
"Waktu itu Rupiah juga mengalami pelemahan setelah kehadiran salah satu direktur IMF. Saat ini pun juga. Ada apa?" tuturnya.
Khafid Sirotuddin mengatakan, pada 1997 rupiah juga mengalami pelemahan setelah kehadiran salah satu direktur IMF.
- Proyeksi IMF, Indonesia Peringkat 7 PDB Terbesar Dunia pada 2025
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini
- Rupiah Berpeluang Menguat Lagi Hari Ini, Begini Kata Analis
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?
- Gawat, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, jadi Rp 16.911 Per USD
- Rupiah Nyaris Rp 17 Ribu, Cermin Ketidaksiapan Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi