2 ABK Asal Indonesia di Kapal Tiongkok Terjun ke Laut, Bamsoet Minta Polri Bergerak
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyoroti dua anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal ikan Tiongkok, terjun ke laut demi melarikan diri karena mengaku kerap mendapatkan kekerasan fisik pada saat bekerja.
Bambang meminta Polri melakukan investigasi dan mengusut tuntas dugaan kasus penyiksaan ABK Indonesia di kapal Tiongkok tersebut.
Dia mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dapat mengajukan tuntutan apabila terbukti adanya tindakan kekerasan terhadap ABK WNI di kapal ikan tersebut.
"Saya mendorong kepolisian segera memanggil agen yang menyalurkan ABK asal Indonesia tersebut," kata Bambang, Senin (8/6).
Dia mengatakan, di samping tidak sesuai dengan perjanjian kerja, juga telah melakukan dugaan tindak pidana penipuan, di mana dijanjikan kepada ABK tersebut akan mendapatkan upah Rp 25 juta hingga Rp 40 juta per bulan dan untuk bekerja di pabrik tekstil dan baja di Korea.
"Perbuatan agen penyalur tersebut juga berindikasi terhadap penyaluran ABK secara ilegal. Oleh karena itu agen tersebut harus mempertanggungjawabkan perbuatannya," ungkap politikus Partai Golkar yang karib disapa Bamsoet itu.
Dia juga mendorong pemerintah lebih meningkatkan pengawasan dan selektif dalam memberikan izin warga negara Indonesia (WNI) untuk bekerja di luar negeri.
Bamsoet meminta pemerintah melakukan langkah serius agar agen-agen yang tidak bertanggung jawab tak lagi dapat menjalankan usahanya di Indonesia.
Setelah mengapung selama tujuh jam di Selat Malaka, 2 ABK asal Indonesia yang bekerja di kapal Tiongkok itu ketemu nelayan.
- Ibas Tekankan Pentingnya Penguatan SDM Lewat Pendidikan Konstitusi yang Masif dan Menarik
- Kapal Tanker Bawa Minyak Sawit Mentah Terdampar di Pamekasan, 6 ABK Dievakuasi
- Ibas: Perlukah Amandemen UUD 45 untuk Akomodasi Perkembangan Zaman?
- Waka MPR Sebut Semangat Kebhinekaan Harus terus Dihidupkan
- Memperingati Imlek, Eddy Bicara Kemampuan Prabowo Meredam Gerakan Identitas
- Waka MPR Dorong Terus Keterlibatan Masyarakat dalam Meningkatkan Budaya Literasi