2 Anak Madrasah Berpacaran, 4 Hari Kemudian, Oh, Terjadilah
Sabtu, 19 September 2020 – 10:36 WIB

Suhaimi dan Nur Herawati, pasutri yang memutuskan merariq kodek Dusun Montong Praje Timuq Desa Pengenjek, Pringgarata Loteng, Selasa (15/9). Foto: Dedi/Lombok Post
Saking asyiknya berpacaran, mereka lupa waktu.
Tidak terasa sudah larut malam.
Suhaimi pun mengantarkan kekasihnya pulang ke rumah.
Orang tua Nur menolak. Suhaimi kemudian meminta bantuan keluarga, tetapi lagi-lagi ditolak.
“Alasannya, daripada keluar malam terus dan pacaran terus, lebih baik dinikahkan saja,” kata Kepala Dusun (Kadus) Montong Praje Timuq Ehsan, di sela-sela Lombok Post berbincang dengan Suhaimi dan Nur.
Nur sendiri merupakan anak tunggal dari pasangan Sutomo dan Sahmin.
Nur tinggal dengan kakek dan neneknya di Desa Bonjeruk. Itu karena, kedua orang tuanya bercerai.
Sedangkan, Suhaimi anak kelima dari lima bersaudara.
2 Anak madrasah itu akhirnya tukar nomor telepon. Komunikasi berlanjut hingga mereka pun ketemu.
BERITA TERKAIT
- 80 Rumah di Lombok Tengah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
- Remaja Terseret Arus Banjir di Lombok Tengah Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Info dari Sekda Soal Pembayaran THR 2024 Guru PAI Lombok Tengah
- Penggerebekan 8 Rumah Pengedar Narkoba Berlangsung Tegang
- Diperkosa 3 Pria, Siswi SMP Hamil, Itu Pelakunya
- Menteri Agama Minta BP4 Atasi Krisis Perceraian Usia Muda