2 Anak Madrasah Berpacaran, 4 Hari Kemudian, Oh, Terjadilah
Ibunya Rahimin dan bapaknya meninggal dunia, sejak Suhaimi duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar.
Sejak itulah, keduanya kurang mendapatkan perhatian lengkap dan lebih, dari kedua orangnya masing-masing.
Sehingga mereka memutuskan ingin berkeluarga, punya anak dan ingin hidup mandiri. Tidak mau bergantung lagi dengan orang tua.
Suhaimi sudah belajar mandiri. Dia bekerja sebagai pedagang di beberapa pasar tradisional di Gumi Tatas Tuhu Trasna.
Dia menjual sandal, sabun, dan perlengkapan rumah tangga.
Pekerjaan itu digelutinya sejak bapaknya dan tiga kakaknya meninggal dunia. Suhaimi menjadi tulang punggung keluarga.
Kini, dia tinggal bersama ibunya di Dusun Montong Praje Timuq Desa, Pengenjek, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah.
Rumah berlantai semen, beratapkan genting dan dinding yang terkelupas, menjadi saksi perjalanan hidupnya.
2 Anak madrasah itu akhirnya tukar nomor telepon. Komunikasi berlanjut hingga mereka pun ketemu.
- Minakum Ditemukan Tewas Terbakar di Lombok Tengah
- Bagaimana Nasib Honorer Gagal PPPK 2024? Pejabat Bidang Kepegawaian pun Tak Tahu
- Soal Nasib Honorer yang Tak Lulus Seleksi PPPK 2024, Lalu Wardihan Bilang Begini
- Cemburu hingga Soal Utang Jadi Motif Kasus Penembakan Siswi SMP di Semarang
- Siswi SMP di Siak Diperkosa 6 Remaja, Kejadian di Semak-Semak Belakang Masjid
- Pelajar SMA yang Setubuhi Siswi SMP Ternyata Sudah Berkali-Kali, Ini Kata Polisi