2 Anak Madrasah Berpacaran, 4 Hari Kemudian, Oh, Terjadilah

Suhaimi ingin membuktikan bahwa keputusannya menikah dini menjadi pilihan yang tepat.
Dengan menikah dini itu, dia berharap bisa makin semangat bekerja. Dengan menikah, dia berharap bisa menghindari dosa.
Uang kebutuhan pernikahan diperoleh dari kantongnya sendiri. Tidak sampai menyusahkan orang tua, keluarga atau kerabat terdekat lainnya.
“Maharnya uang Rp 2 juta, tanpa seperangkat alat salat,” cerita Suhaimi.
Sedangkan uang untuk keluarga mempelai perempuan diberikan sebesar Rp 6 juta.
Itu diluar uang untuk syukuran. Karena pandemi Covid-19, dia memutuskan tidak ada acara resepsi, cukup dengan akad nikah saja.
Sementara itu Nur Herawati mengaku akan setia untuk suami tercinta.
Dia tidak ingin meniru kedua orang tuanya, yang bercerai. Dia ingin keluarganya tetap utuh.
2 Anak madrasah itu akhirnya tukar nomor telepon. Komunikasi berlanjut hingga mereka pun ketemu.
- 80 Rumah di Lombok Tengah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
- Remaja Terseret Arus Banjir di Lombok Tengah Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Info dari Sekda Soal Pembayaran THR 2024 Guru PAI Lombok Tengah
- Penggerebekan 8 Rumah Pengedar Narkoba Berlangsung Tegang
- Diperkosa 3 Pria, Siswi SMP Hamil, Itu Pelakunya
- Menteri Agama Minta BP4 Atasi Krisis Perceraian Usia Muda