2 Anggota Tewas Ditembak, BIN Anggap Polisi Lemah
Endus Penembakan Polisi Karena Balas Dendam
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letnan Jenderal TNI Marciano Norman mengendus bahwa penembakan terhadap polisi merupakan aksi balas dendam. Dendam itu muncul karena adanya kelompok yang sakit hati kepada korps baju coklat yang dipimpin oleh Jenderal Timur Pradopo.
"Mereka agenda pembalasan terhadap aparat keamanan. Dan itu sudah kita informasikan sejak lama," kata Marciano di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (17/8).
Menurut pria kelahiran Banjarmasin, 28 Oktober 1954 silam itu, kelompok yang melakukan teror kepada polisi tujuannya hanya untuk menggangu stabilitas keamanan. Hanya saja, kelompok yang dimaksud enggan disebutkan.
"Ini teror dari kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengganggu stabilitas keamanan itu sendiri," katanya.
Marciano menjelaskan bahwa informasi adanya teror yang ditujukan kepada Kepolisian sudah lama disampaikan. Bahkan kata dia, polisi juga sudah tahu adanya agenda teror tersebut.
"Mereka agenda pembalasan terhadap aparat keamanan. Dan itu sudah kita informasikan sejak lama," ucapnya.
Karenanya, Alumnus Akademi Militer tahun 1978 itu menyayangkan minimnya antisipasi yang dilakukan oleh Kepolisian. Buktinya, masih saja terjadi penembakan yang mengakibatkan polisi tewas.
"Berarti kelemahan itu masih ada, sehingga korban masih jatuh," pungkasnya.
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letnan Jenderal TNI Marciano Norman mengendus bahwa penembakan terhadap polisi merupakan aksi balas
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya