2 Bulan Lagi, Ekonomi Diyakini Membaik
jpnn.com - SAMARINDA – Perekonomian di Kalimantan Timur memang sedang buruk. Tapi, Pemprov Kaltim meyakini angin segar segera datang. Ekonomi di provinsi ini pun akan terus membaik.
Sekprov Kaltim Rusmadi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Tanah Etam belum ada perubahan dari beberapa waktu lalu. Yakni memang masih minus, sesuai dengan perhitungan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim.
Hal tersebut diakibatkan besarnya peran sektor pertambangan batu bara. Sialnya, sektor itu mengalami kelesuan.
“Sehingga, begitu batu bara menurun, pertumbuhan ekonomi Kaltim juga ikut melambat. Ditambah lagi, perekonomian secara global saat ini sedang tidak stabil. Tentu hal-hal seperti itu yang akhirnya membuat perekonomian Kaltim minus,” papar mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim itu, kemarin (31/7).
Namun, Rusmadi menegaskan, sebenarnya perekonomian Kaltim masih memiliki optimisme. Ya, optimistis itu tentu saja karena pemerintah masih terus berupaya mengejar perbaikan-perbaikan berbagai sektor ekonomi di Kaltim.
Baik itu sektor perkebunan, pariwisata hingga jasa perdagangan. “Sekitar sebulan atau dua bulan lagi (Oktober), perbaikan itu akan terlihat,” ungkapnya.
Merujuk data BPS Kaltim, pertumbuhan kinerja pertambangan dan penggalian sebenarnya sudah mulai turun sejak 2011. Dari tahun itu menuju tahun berikutnya, pertumbuhan pertambangan dan penggalian turun jadi delapan persen.
Hingga akhirnya, pada 2015 sinyal ekonomi lesu semakin tampak denyutnya.
SAMARINDA – Perekonomian di Kalimantan Timur memang sedang buruk. Tapi, Pemprov Kaltim meyakini angin segar segera datang. Ekonomi di provinsi
- Bank bjb Raih Digital Banking Award 2024 dari Investortrust
- Re.Search Gelar Puncak Acara Innovation Lab 2024
- BNI Emerald Center Manjakan Nasabah Premium dengan Konsep Baru
- Perusahaan Tambang Harus Memberikan Dampak Positif Kepada Masyarakat
- PPN 12 Persen Menunggu Keputusan Presiden Prabowo
- Penyaluran Kredit dan DPK BTN Meningkat, di atas Pertumbuhan Rata-rata Nasional