2 BUMN Siapkan Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19
Sementara Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi, mengatakan bahwa pembuatan sistem informasi data yang sedang dikembangkan oleh pihaknya akan mengikuti regulasi yang ada.
“Semua proses ini harus mengikuti best practice, harus mengikuti regulasi yang ada. Baik regulasi dari Kementerian Kesehatan, Badan POM, Kominfo, berkaitan privasi data (penerima vaskin) dan seterusnya,” katanya.
Dia menjelaskan, digitalisasi sistem informasi satu data ini juga akan menyaring siapa saja orang yang bisa menerima vaksin.
Sistem registrasi akan memastikan bahwa pendaftar berhak atau tidak sebagai penerima vaksin berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ditentukan Kementerian Kesehatan.
“Namun, seluruh data pendaftar yang sudah masuk, masih tetap akan ditampung hingga yang bersangkutan dinyatakan bisa menerima vaksin,” ujarnya.
Data yang dikelola Bio Farma tidak hanya terbatas pada data penerima vaksin, tetapi juga data vaksin yang didistribusikan.
Soleh mengatakan, Bio Farma akan memastikan keamanan vaksin yang akan dipantau secara digital lewat label barcode yang ada di botol hingga tempat penyimpanan vaksin.
“Ini menjadi yang pertama di Asia Tenggara. Setiap botol vaksin akan ada ID-nya, akan ada barcode-nya,” pungkas Soleh. (pen/rl/yoy)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Sistem informasi satu data vaksinasi Covid-19 itu akan mengawali revolusi dunia kesehatan nasional.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Satgas Covid-19 Tegaskan Pintu Masuk Indonesia Terus Diperketat Cegah Omicron
- Cegah Penyebaran Omicron, Ini Daftar 14 Negara yang Dilarang Masuk Indonesia
- Jelang PTM 100 Persen, Bu Retno Ungkap Pelanggaran Protokol Kesehatan di Sekolah
- Satgas Covid-19 Perketat Pintu Masuk di Batam Menyusul Temuan Tes PCR Palsu
- Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Lakukan Hal ini Agar Terhindar dari Omicron
- Ada 8 Kasus Omicron, Satgas Covid-19 Minta Rumah Sakit Lakukan Ini