2 Cara Efektif Kurangi Impor Migas
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus berusaha menekan impor minyak dan gas yang selama ini menjadi biang keladi defisitnya neraca dagang.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar menyebut pemanfaatan biodiesel dan imbauan agar perusahaan tidak mengimpor bahan bakar kapal (marine fuel oil/MFO) sebagai dua cara efektif.
Kebijakan biodiesel, menurut Arcandra, bisa mengurangi impor solar.
”Jadi, kita update berapa dampak dari B20 ini,” ujar Arcandra, Rabu (21/3). Dia menambahkan, pembelian minyak mentah dari kontraktor juga bisa mengurangi besaran impor.
Setidaknya pembelian langsung minyak mentah oleh Pertamina dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bisa menghemat impor minyak hingga paro akhir semester pertama.
Data SKK Migas menunjukkan, jatah minyak mentah KKKS di Indonesia berkisar 240 ribu barel.
Sebagian sudah siap diserap Pertamina. Nanti strategi itu mengurangi impor minyak mentah RI.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor minyak mentah turun drastis pada Februari lalu.
Pemerintah terus berusaha menekan impor minyak dan gas yang selama ini menjadi biang keladi defisitnya neraca dagang.
- Pertamina Ditunjuk sebagai Secretary In Charge pada ASCOPE untuk Periode 2024-2029
- Jaga Keberlanjutan Energi Transisi, Pertamina Kembali Temukan Sumberdaya Gas di Sulawesi
- 5 Tahun ke Depan Prospek Investasi Hulu Migas di Indonesia Diprediksi Cerah
- Menuju NZE, BPH Migas Tegaskan Pentingnya Optimalisasi Gas Bumi sebagai Energi Transisi
- Industri Pengguna Gas Bumi Usul Program HGBT Dihapuskan
- Skema Cost Recovery Dinilai Lebih Bisa Mendorong Investasi Migas