2 Cara Ini Ditempuh Konsul Cantik Jepang Bertugas di Indonesia
jpnn.com - Kaori Morohira, konsul muda dan cantik dari Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya mengatakan tak muda menjalankan tugasnya. Tanggung jawab yang dipikul besar. Dia diwajibkan mengenalkan Jepang.
Menurut dia, ada dua cara mengenalkan Jepang di Indonesia. Yakni, melalui cara tradisional atau pop modern.
Untuk tradisional, dia sering berkeliling ke berbagai sekolah dan universitas dengan membawa tradisi kesenian Jepang. Misalnya, kokeshi, yakni boneka tradisional dengan bentuk manusia yang mengenakan pakaian khas Jepang.
Ada juga hagoita. Sebuah papan yang bisa digunakan untuk bermain bulu tangkis. Kemudian, permainan wanage yang mirip gasing.
Untuk yang modern, dia mengadakan pemutaran film tentang kehidupan di Jepang. Selain itu, ada pameran. Termasuk, menerima kunjungan dari sekolah dan kampus di Surabaya yang ingin mengetahui seluk-beluk Jepang.
Jika ingin membaca komik-komik dari Jepang seperti Sailor Moon, Doraemon, Naruto, atau Tsubatsa, kata Kaori, datang saja ke Perpustakaan Konjen Jepang di Jalan Sumatera No 93, Surabaya, Jawa Timur.
Tersedia lengkap di situ untuk dibaca umum. ”Jangan sampai gagal promosi. Harus bisa seimbang. Kalau kesenian tradisional terus, nanti terkesan kuno. Diimbangi pop culture,” ujar Kaori.
Banyaknya tugas membuat Kaori selalu sibuk. Dia tidak bisa diam saja di kantor. Hampir setiap hari dia berkeliling ke sekolah dan universitas. Termasuk, kunjungan ke luar kota.
Kaori Morohira, konsul muda dan cantik dari Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya mengatakan tak muda menjalankan tugasnya. Tanggung jawab yang dipikul
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408