2 Ciri Utama Anak Mengalami Obesitas, Jangan Terlambat

Dalam jurnal ilmiah yang dipublikasikan di National Center for Biotechnology Information dari National Library of Medicine di Amerika Serikat, disebutkan bahwa obesitas pada anak telah mencapai tingkat epidemi di negara maju maupun di negara berkembang.
Obesitas pada masa kanak-kanak diketahui juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan fisik, sosial, dan emosional anak, serta harga diri.
Jurnal tersebut menyebutkan, obesitas pada anak juga terkait dengan prestasi akademis yang buruk dan kualitas hidup yang lebih rendah dialami oleh anak.
Ciri kedua anak disebut obesitas dikemukakan spesialis kedokteran olahraga RS Mitra Kemayoran Jakarta Dr Michael Triangto, SpKO.
Yakni, adanya warna kehitaman pada sekeliling kulit bagian leher pada anak.
dalam istilah medis disebut sebagai Pseudoacanthosis nigricans yang merupakan tanda tingginya kadar hormon Insulin di dalam tubuh.
"Munculnya kondisi obesitas pada anak tentunya tidak lepas dari makan yang berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik yang diakibatkan oleh bertambah banyaknya kegiatan akademis di sekolah maupun yang dilakukan setelah sekolah," ujar Michael dalam keterangannya.
Michael menambahkan minimnya aktivitas gerak pada anak juga didukung dengan maraknya permainan yang melibatkan komputer ataupun televisi yang jelas-jelas sangat menyita waktu saat berada di rumah.
Para orang tua penting mengetahui dua ciri utama anak mengalami obesitas, jangan terlambat!
- Dari Obesitas Jadi Inspirasi, Ricky Cuaca Sukses Besarkan Ricu's Secret
- 4 Khasiat Jus Pare, Cegah Serangan Penyakit Mematikan Ini
- Berkontribusi Menekan Prevalensi Penyakit Kronis, Prodia Gelar Seminar Dokter Nasional
- Prevalensi Obesitas di Indonesia 23,4%, LIGHThouse Siap Bantu Klien Makin Sehat
- Cara Mencegah Obesitas pada Anak dengan Pola Hidup Aktif
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu