2 Eks Anggota Pasukan Khusus Gagal Menjalankan Perintah, Tertangkap

jpnn.com, CARACAS - Seorang warga Amerika Serikat, Luke Denman, mengaku mendapat perintah menguasai bandara Caracas dan menangkap Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk diterbangkan ke AS.
Pengakuan Luke Denman ditayangkan stasiun televisi Venezuela pada Rabu (6/5).
Pihak berwenang Venezuela pada Senin (4/5) membekuk Denman beserta satu warga AS lain, bernama Airan Berry, dan 11 "teroris" lainnya .
Maduro menyebutkan bahwa orang-orang itu sedang melancarkan gerakan yang ia sebut sebagai persekongkolan gagal, yang dikoordinasikan dengan Washington untuk memasuki wilayah Venezuela melalui perairan Karibia dan membawa misi untuk menggulingkannya dari kursi kepemimpinan.
"Donald Trump adalah pemimpin langsung invasi ini," kata Maduro dalam pernyataan melalui televisi setelah video Denman ditayangkan.
Presiden AS Donald Trump telah membantah terlibat.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan pada Rabu bahwa pemerintah AS akan menggunakan "semua cara" untuk mengupayakan pemulangan kedua warga AS itu, jika mereka ditahan di Venezuela.
Dalam pernyataan video dari sebuah lokasi yang tidak disebutkan, Denman (34 tahun) menjawab pertanyaan dari seseorang yang berbicara menggunakan Bahasa Inggris.
Dua mantan anggota pasukan khusus mengaku mendapat perintah menangkap Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- Menko Airlangga Temui Menkeu AS, Bahas Tindak Lanjut Tarif Resiprokal Trump
- Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional