2 Film Karya Sineas Kalimantan Mewakili Lokus 10 di Malam Anugerah Fesbul

2 Film Karya Sineas Kalimantan Mewakili Lokus 10 di Malam Anugerah Fesbul
Untuk Fesbul 2024: Lokus 10 Open Submission, sudah sukses dilakukan oleh Fesbul pada 16–18 Oktober 2024 dan berhasil menemukan dua film pendek yakni SAAT MALAM MENJADI MERAH (2023) dan BUKAN TEMPAT BERMAIN (2023). Foto: dok sumber

Film SAAT MALAM MENJADI MERAH disutradarai oleh Dedetria Holyri dan memiliki genre horor karena mengusung kisah hantu kepercayaan masyarakat Kalimantan, kuyang.

Sekadar informasi, masyarakat Kalimantan meyakini kalau tuju atau kuyang yang berbentuk seperti kepala melayang itu adalah sosok manusia.

Film produksi Serantung Productions ini akan memperlihatkan cerita hantu dari sudut pandang film pendek.

Sedangkan BUKAN TEMPAT BERMAIN adalah sebuah film pendek dengan latar lokasi pasar malam.

Diarahkan oleh M. Azmi Arif dan diproduksi Miniatur Production, BUKAN TEMPAT BERMAIN mengusung cerita sepasang kekasih yang ingin mengakhiri hubungan mereka.

Mempunyai cerita yang sangat jauh berbeda dan sama-sama unik, kedua film ini akan menjadi wakil Kalimantan untuk kembali beradu dengan 18 film pendek lain dari Lokus 1 sampai Lokus 9 di sepanjang 2024.

Nantinya dari film-film tersebut, Fesbul hanya akan memilih lima film terbaik yang bakal diumumkan di acara puncak, yakni Malam Anugerah Fesbul.

Berlangsung di Djakarta Theatre pada 17 November 2024, acara itu akan dihadiri pula oleh perwakilan sineas film pendek terpilih, sekaligus para filmmaker nasional.

Fesbul menggelar kegiatan workshop film pendek dulu selama tiga hari baru kemudian melakukan open submission terhadap sineas-sineas asal Kalimantan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News