2 Hal Ini Jadi Fokus Pemerintah Pada Semester Kedua
jpnn.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi pada semester pertama 2017 terhambat minimnya penyerapan belanja pemerintah dan tingginya inflasi akibat kebijakan (administered prices).
Karena itu, dua hal tersebut ditetapkan sebagai fokus pembenahan pada semester kedua.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menuturkan, pemerintah memastikan tidak menaikkan komponen administered prices seperti tarif dasar listrik (TDL) dan harga bahan bakar minyak (BBM) sampai akhir tahun.
Janji tersebut diharapkan menurunkan ekspektasi inflasi yang mendorong daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga.
Bila daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga terjaga, pertumbuhan ekonomi diharapkan terakselerasi.
’’Ini satu set yang disebut kebijakan fiskal, moneter, dan kebijakan pemerintah di sektor riil,’’ kata Ani, sapaan akrab Sri Mulyani.
Percepatan pertumbuhan ekonomi juga dilakukan dengan meningkatkan belanja pemerintah.
Pada semester kedua, belanja publik akan diserap secara besar-besaran sehingga mendorong konsumsi masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi pada semester pertama 2017 terhambat minimnya penyerapan belanja pemerintah dan tingginya inflasi akibat kebijakan (administered
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Hilirisasi Mineral, Strategi Utama Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius
- Pasar Keuangan Global Makin Tak Pasti, Negara Berkembang Perlu Waspada
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Alumni ITB Diimbau Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional 8%