2 Kantor Partai Diserang Molotov, PDIP Menduga Ini Motifnya
jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan mengecam keras aksi pelemparan tiga bom molotov di dua kantor partainya yang terletak di Kabupaten Bogor, yaitu di Sekretariat PAC Megamendung dan PAC Cileungsi.
PDIP juga meminta seluruh kader waspada terkait adanya serangan teror itu.
“PDI Perjuangan menentang berbagai bentuk teror. Pelemparan bom molotov adalah tindakan pengecut, dan memiliki motif ideologis. Serangan ke kantor PAC tersebut adalah serangan atas demokrasi, serangan terhadap kemanusiaan, dan serangan atas tatanan kehidupan masyarakat yang mendambakan hidup tenteram," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan yang diterima, Rabu (29/7).
Hasto menekankan, memegang teguh Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan kebinekaan Indonesia. Karena itu, lanjut dia, terhadap aksi teror itu tidak akan pernah menyurutkan prinsip tersebut.
“PDI Perjuangan partai grass roots, tidak kenal mundur dan takut," tegas Hasto.
Politikus asal Yogyakarta ini juga memandang selama ini partainya termasuk berpengalaman menghadapi berbagai tantangan.
PDIP memiliki akar sejarah kuat dengan PNI yang telah berjuang jauh sebelum republik ini berdiri
"Untuk itu seluruh kekuatan grass roots partai agar tetap tenang, terus bekerja keras dan membantu rakyat di dalam ikut menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat, tanpa kecuali. PDI Perjuangan menginstruksikan seluruh simpatisan, anggota, dan kader partai untuk tetap tenang, terus rapatkan barisan dan memegang teguh nilai Satyam Eva Jayate bahwa kebenaranlah yang akan menang," kata Hasto.
PDIP angkat suara terkait dua peristiwa penyerangan bom molotov di Sekretariat PAC PDI Perjuangan.
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi