2 Kendala Utama Industri Manufaktur
jpnn.com, SURABAYA - Banyak kendala yang menghambat perkembangan industri manufaktur. Dua di antaranya adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) dan upah minimum regional (UMR).
SDM Jawa Timur (Jatim) kurang memadai. Namun, UMR-nya tinggi. Itu membuat pertumbuhan manufaktur Jatim jalan di tempat.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jatim Difi Ahmad Johansyah mengatakan bahwa fenomena yang dialami Jatim itu juga muncul di Jawa Barat (Jabar).
BACA JUGA: Jika Harga Tiket Pesawat Diatur Pemerintah, Hancur Industri Penerbangan
”Lihat saja di Jabar ada beberapa industri tekstil yang sudah gulung tikar. UMR-nya tinggi dan memberatkan para pelaku bisnis,” ujarnya dalam East Java Economic Forum di Hotel Majapahit Surabaya, Kamis (4/7).
Fenomena di Jatim dan Jabar tersebut, menurut Difi, berdampak pada kinerja manufaktur Jawa Tengah (Jateng).
Pabrik-pabrik di Jabar dan Jatim yang tutup itu mungkin bakal merelokasi usahanya ke Jateng.
Sebab, di sana UMR-nya lebih rendah. Kendala lain yang dihadapi pelaku industri manufaktur adalah SDM.
Banyak kendala yang menghambat perkembangan industri manufaktur. Dua di antaranya adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) dan upah minimum regional (UMR).
- Manufacturing Indonesia 2024 Sukses Digelar, Dorong Daya Saing Industri
- Begini Cara Ericsson Dorong Transformasi Digital di Sektor Industri Manufaktur
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Herwyn Minta Pengawas Pemilu Terus Tingkatkan Kapasitas SDM untuk Perkuat Kerja Bawaslu
- SSB Konsisten Lahirkan Tenaga Kerja Terampil untuk Bersaing di Industri Manufaktur
- Kunjungi Smart Factory Daewoong, Kemenkes Sebut Ratusan Talenta Muda RI Semangat Bekerja