2 Kendala Utama UMKM Lokal Kesulitan Rambah Pasar Ekspor

Dia menyebutkan, baru-baru ini pihaknya telah mendapatkan buyer ekspor untuk beberapa produk UMKM.
Buyer ekspor ke Tiongkok dan Swiss telah menyatakan minatnya. Mereka mengklaim beberapa produk UMKM dari Balikpapan memiliki pasar di sana.
Menurutnya, Balikpapan yang memiliki misi pembinaan dari sektor perdagangan UMKM menilai perluasan pasar ini bisa menjadi angin segar.
“Beberapa produk UMKM tersebut adalah cake salak, bonting, dan peyek kepiting. Saat ini kami terus melakukan komunikasi. Peluang ini jangan sampai lepas,” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya mengalami kendala masalah kuota dan kontinuitas produk.
Dia menyebutkan, buyer meminta kuota yang dikirim harus kontinuitas sesuai dengan permintaan.
“Di situ masalah kami. Beberapa pelaku UMKM masih belum bisa atau memiliki kemampuan produksi seperti itu. Sebab, itulah kenapa mereka masih mengandalkan pasar lokal. Ketika ada permintaan luar negeri dengan jumlah besar kami kewalahan,” terangnya. (aji/tom/k18)
Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, mulai melirik pasar internasional.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Dapat Sambutan Positif, Ramadan Rhapsody 2025 Raup Omzet Fantastis
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Sukses Sebelum 30: Eks Pegawai Sukses Merintis Brand Lokal Kingman Bersama Shopee
- Bea Cukai Dorong Potensi Daerah ke Pasar Global dengan Gencar Sosialisasi Ekspor
- Dorong Efisiensi Ekspor Nasional, Bank Mandiri Hadirkan Solusi Digital untuk DHE SDA