2 Langkah Industri Komponen Elektronik Kurangi Impor

jpnn.com, JAKARTA - Industri komponen elektronik diminta menyusutkan impor untuk mengurangi tekanan terhadap rupiah.
Salah satu caranya dengan meningkatkan suplai bahan baku dasar domestik dan membangun kemampuan manufaktur komponen bernilai tambah tinggi.
Dengan demikian, target pemerintah untuk mengurangi rasio impor 20 persen pada industri elektronika sampai 2021 bisa terealisasi.
’’Fokusnya pada perbaikan aliran material dalam mendukung proses produksi sektor manufakturnya sehingga mengurangi ketergantungan impor,’’ ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur Antara akhir pekan lalu.
Menurut dia, BPPI Kemenperin siap menyediakan sarana riset dan perekayasaan serta mendukung pelayanan standardisasi melalui laboratorium pengujian untuk komponen elektronika.
Di antaranya, resistor, switch and relay, induktor, lilitan, serta baterai. Langkah lain adalah memacu terciptanya inovasi lokal.
Misalnya, membangun litbang nasional, memberikan insentif litbang swasta, dan transfer teknologi dari perusahaan kelas dunia.
’’Jadi, selain assembly, kita mampu mendesain dan menghasilkan produk komponen elektronika yang inovatif dengan ditunjang tenaga kerja yang terampil,’’ urai Ngakan.
Industri komponen elektronik diminta menyusutkan impor untuk mengurangi tekanan terhadap rupiah.
- 25 Tahun Eksis di Industri, Deretan Merek Ini Raih Golden Brand of The Year 2025
- Kantongi Izin Kawasan Berkat, PT Globalindo Intimates Siap Dorong Ekspor Garmen dari Klaten
- Bea Cukai Memperkuat Pengawasan untuk Melawan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual
- BigBox AI dari Telkom Bantu Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas Bisnis
- MultiVerse Conference 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Industri dan Akademisi
- Bea Cukai Amankan Kapal Pengangkut 60 Ribu Batang Rokok Ilegal di Perairan Pulau Setunah