2 Legenda Voli Buka Suara Soal Kans Timnas Voli Putri Ditangani Pelatih dari Eropa

“Melihat tren saat ini, mengapa Indonesia tidak meniru kesuksesan Thailand dan Jepang. Dengan tinggi badan yang tidak terlalu tinggi, mereka bisa berbicara banyak di level Volleyball Nations League (VNL) sehingga tidak ada salahnya jika kami menggunakan jasa mereka.”
“Berbeda dengan China, memang mereka pola permainanya Asia, tetapi mereka dibekali tinggi badan menjulang,” tambah pria bernama lengkap Loudryans Arison Maspaitella itu.
Senada dengan Loudry, pelatih voli putri nasional Ayub Hidayat juga punya pandangan serupa.
Nakhoda tim Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia itu menilai pelatih harus memiliki pendekatan personal dengan para pemain.
“Pelatih asing nantinya harus punya kedekatan dengan para pemain. Mereka harus bisa mengerti keinginan pemain dan begitu pula sebaliknya.”
“Saya berharap nantinya para pemain bisa cepat beradaptasi dengan pelatih asing yang punya gaya bermain khas,” tambah Ayub.
PBVSI selaku Induk organisasi voli Indonesia berencana menggunakan pelatih asing untuk Timnas voli putri mulai tahun depan.
Hal tersebut dilakukan untuk bisa mengejar prestasi dengan harapan bisa tampil di ajang Olimpiade Brisbane 2032 mendatang.
Legenda voli Indonesia angkat suara terkait vacana penggunaan pelatih asing untuk menangani Timnas voli putri.
- Kelsey Robinson Masih Belum Bisa Bawa Electric PLN Raih Kemenangan
- Klasemen Final Four Proliga 2025 Sektor Putri Seusai Jakarta Pertamina Mengamuk
- Demi Merawat Ibu, Megawati Hangestri Tak Memperpanjang Kontrak dengan Red Sparks
- Megawati Hangestri Akan Mengakhiri Karier dengan Red Sparks di Jakarta
- Final Liga Voli Korea: Tim Megawati Menelan Kekalahan Kedua
- Pemusatan Latihan Timnas Voli Putri U-21 Masih Belum Lengkap, Ini Penyebabnya