2 Lembaga Pendidikan di Aceh Terima Bantuan 55 Unit Komputer dari BPKH

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mendukung peningkatan kualitas pendidikan di dayah atau lembaga pendidikan Islam di Provinsi Aceh.
BPKH menyalurkan 55 unit laptop serta perangkat laboratorium agar para santri yang menuntut ilmu di dayah bisa menggunakan teknologi digital serta siap menghadapi dunia kerja.
Anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf mengatakan pihaknya memberikan bantuan komputer atau laptop sebanyak 25 unit untuk Dayah Zuhratul ‘Aziziyah dan 35 unit untuk Dayah Asaasunnajah di Kabupaten Aceh Besar.
“Kami berharap adik-adik yang sekarang lagi nyantri, proses belajar mengajar bisa lebih efektif dan mereka bisa mengikuti tren perkembangan digital dalam dunia pendidikan,” ucap Amri dalam keterangannya, Sabtu (22/7).
Amri menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan program kemaslahatan BPKH untuk mendukung penguatan dan peningkatan kualitas pendidikan.
Bantuan ini diharapkan dapat lebih optimal dalam rangka meningkatkan kualitas belajar mengajar di dua dayah itu.
Apalagi, kata dia, laboratorium komputer tersebut juga akan memudahkan para santri apabila ada ujian praktikum terkait teknologi informasi dan komunikasi, atau bahkan dalam mengikuti ujian nasional berbasis komputer.
“Kami berharap bantuan ini bisa memotivasi dua dayah ini untuk bisa lebih berkembang dan lebih maju, dan menjadi model dalam proses belajar mengajar di lingkungan dayah di Aceh,” ujarnya.
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mendukung peningkatan kualitas pendidikan di dayah atau lembaga pendidikan Islam di Provinsi Aceh.
- Terdakwa Korupsi Dana Desa Dituntut 5,6 Tahun Penjara
- Musim Dingin, Laju Peduli Bawa Kehangatan dari Indonesia ke Palestina
- BPKH Limited Perkenalkan Bumbu Khas Indonesia untuk Katering Jemaah Haji di Arab Saudi
- Memfasilitasi Masyarakat, Program Balik Kerja Bareng BPKH Kembali Hadir
- BPKH Temui Pengurus PBNU, Minta Dukungan Terkait Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji
- Dana Haji Tumbuh Positif, Pengeloaan BPKH Capai Rp 171 Triliun