2 Mahasiswa UII Meninggal, Begini Versi Polisi
”Korban meninggal dunia karena hipotermia (kedinginan ) dan tidak ada tanda kekerasan,” jelas Riyanto.
Dijelaskan, wilayah tempat kejadian termasuk daerah dingin. Lokasi tersebut kerap digunakan untuk tempat diksar mahasiswa dan latihan Kopassus. Beberapa waktu terakhir cuaca di Tawangmangu cukup ekstrem.
”Kami patroli ke Cemoro Kandang dan lokasi diklat. Cuaca di lokasi memang sering hujan. Kalau hujan mendadak dingin sekali sampai menggigil,” jelas Riyanto.
Riyanto menuturkan, saat ini di lokasi tersebut masih ada kelompok mahasiswa lain asal Amikom, Jogjakarta. Mereka masih kamping di lokasi itu hingga Kamis (26/1) mendatang.
Pihaknya mengimbau agar mahasiswa tidak terlalu lama menggelar kegiatan di lokasi itu selama cuaca ekstrem. Meskipun sudah mengantongi surat izin resmi.
”Karena cuaca ekstrem, mahasiswa kami imbau untuk tidak berlama-lama. Bukan melarang, tapi demi keselamatan,” terangnya.
(dwi/adi/ila/ong)
Rombongan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Islam Indonesia yang berjumlah 37 orang memulai giat latihan dasar sejak Sabtu (14/1).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- EIGER Gelar Kompetisi Panjat Dinding untuk Mapala se-Jawa Timur, Pesertanya Membeludak
- Propam Harus Periksa Penyidik yang Tetapkan Mahasiswa UI Hasya Atallah Tersangka
- Kabar Buruk dari Mapala Saat Momen Perayaan HUT ke-77 RI di Gowa Sulsel
- Basecamp Mapala di Gowa Diserang Massa, Pelaku Diduga Warga Sekitar UIN Alauddin
- Ibrahim Malik Angkat Bicara Soal Surat dari Kepolisian Australia
- Mahasiswa Indonesia Penerima Beasiswa Australia Dituduh Lecehkan 30 Perempuan