2 Negara Ini Bakal Menyalip Indonesia Jika Tidak Ada Transformasi Ekonomi
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memaksimalkan transformasi digital untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs) 2030.
Pemerintah menargetkan teknologi menjadi pendukung penciptaan kenyamanan dan peningkatan kualitas hidup agar menjadi lebih hijau, berkelanjutan dan inklusif.
Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, dan Kepala Sekretariat Nasional SDG, Dr. Vivi Yulaswati, MSc menyatakan ada 17 goal, 169 target, dan berdasarkan edisi terakhir ada 289 indikator, yang harapannya jadi petunjuk untuk mencapai target-target SDGs.
"Capaian SDGs selama ini, sekitar 70 persen sudah on track, namun masih ada 30 persen belum tercapai atau membutuhkan perhatian khusus, karena sebagiannya masih stagnan atau mengalami perburukan," ucap Vivi di Jakarta, Selasa (2/11).
Vivi menjelaskan SDGs memberikan landasan kokoh menuju Indonesia maju, dengan mimpi pementasan dari middle income trap pada 2045.
Pascapandemi, dibutuhkan pertumbuhan PDB tahunan enam persen untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dan terlepas dari middle income trap.
"Tanpa transformasi ekonomi, pendapatan per kapita Indonesia akan disalip Filipina pada 2037 dan Vietnam pada 2043,” tutur Vivi.
Lebih lanjut, dalam pembangunan nasional terdapat juga kajian lingkungan hidup yang menjadi backbone untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih hijau.
Pemerintah menyebut tanpa transformasi ekonomi, pendapatan per kapita Indonesia akan disalip Filipina pada 2037 dan Vietnam pada 2043
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- ASABRI Gandeng FHCI Perkuat Kapasitas Human Capital Lewat Teknologi
- Menkomdigi Ajak Seluruh Elemen Bangsa Promosikan Bhinneka Tunggal Ika ke Dunia
- Makin Mudah Bangun Loyalitas Pelanggan dengan OCA
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal