2 Obat Terapi Kanker Ini Mendapat Izin Edar dari BPOM, Diklaim Terjangkau
Dia menekankan pentingnya transfer teknologi untuk mendukung kemandirian industri nasional di masa depan.
"Di mana kami ketahui bersama, kedepannya akan melakukan transfer teknologi sehingga diharapkan dapat mendukung Pemerintah dalam kemandirian industri farmasi di Indonesia," kata Lucia.
Di sisi lain, Presiden Direktur Etana, Nathan Tirtana mengungkapkan kolaborasi dengan BeiGene mencerminkan komitmen Etana untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Dia meyakini kehadiran dua produk besutannya akan mempermudah akses pasien kanker terhadap pengobatan terkini.
"Kedepannya, kami akan melakukan transfer teknologi dan produksi lokal Etapidi di Indonesia melalui kerjasama dengan BeiGene,” ujar Nathan.
Etapidi adalah antibodi monoklonal anti-PD-1 yang telah disetujui di lebih dari 40 negara, termasuk oleh FDA dan EMA.
Di Indonesia, Etapidi diizinkan untuk pengobatan Kanker Paru-Paru Bukan Sel Kecil dan Karsinoma Sel Skuamosa Esofagus.
Adapun Brukinsa merupakan inhibitor molekul kecil dari Bruton Tyrosine Kinase (BTK) yang tersedia dalam bentuk oral.
Obat terapi kanker Tislelizumab (Etapidi) dan Zanubrutinib (Brukinsa) mendapatkan izin edar dari BPOM.
- PB Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia Berpartisipasi Dalam Pembangunan Kesehatan
- Puluhan Ribu Konten Promosi Produk Kecantikan dan Makanan Ilegal Dihapus
- Asparminas Dukung Langkah Produsen Beralih ke Galon Bebas BPA
- BPOM Ingatkan Risiko BPA dari Galon, Pakar Beri Pendapat Berbeda
- Daftar Izin Edar BPOM, Ratusan UMKM Dapat Dukungan dari PNM
- PNM dan BPOM Dorong UMKM Pangan Bersertifikasi