2 Oknum TNI Menganiaya Bocah SD, Ahmad Sahroni: Di Luar Nalar
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti kasus yang menimpa Petrus Seuk, bocah SD yang diduga jadi korban penganiayaan oleh dua oknum TNI AD berinisial AOK dan B, di Kabupaten Rote Ndao, NTT.
Menurut informasi yang diperoleh Sahroni, bocah 13 tahun itu dianiaya hingga pingsan setelah dituduh mencuri sebuah HP.
Menurut Sahroni, aksi oknum TNI aniaya bocah SD itu sangat tidak manusiawi.
"Saya sangat kecewa dengan anggota TNI tersebut karena benar-benar aksinya di luar nalar," kata Sahroni di Jakarta, Senin (23/8).
Dia menilai kekerasan yang dialami bocah SD tersebut pastinya tidak hanya menimbulkan luka fisik saja, tetapi juga akan berdampak pada kesehatan mental si anak.
Oleh karena itu, politikus Partai NasDem tersebut meminta agar Petrus Seuk diberikan perhatian khusus untuk mengobati rasa traumanya.
"Karena itu sangat penting bahwa anak ini mendapat pendampingan yang intens dan serius pascatrauma," lanjut Sahroni.
Pria asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu juga meminta kepada otoritas terkait seperti kepolisian maupun Komnas Perlindungan Anak untuk memberikan perawatan trauma healing yang serius terhadap korban.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni kecewa atas ulah oknum TNI aniaya bocah SD di Rote Ndao, NTT.
- Polisi Kantongi Bukti Rekaman CCTV Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Chandrika Chika
- Konon Chandrika Chika dalam Kondisi Mabuk, Polisi Dalami Motif Dugaan Penganiayaan
- Korban Dugaan Penganiayaan Chandrika Chika Diperiksa Polisi, Begini Kondisinya
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- 7 Satpam Kebun Raya Bogor Dipukuli Rombongan Peziarah
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru