2 Opsi Pleno DPP Golkar Tunggu Sidang Setnov
jpnn.com, JAKARTA - DPP Partai Golkar sudah menyiapkan jadwal pelaksanaan rapat pleno pembahasan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), demi membahas proses pergantian Ketua Umum.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menyatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengab Ketua Harian dan Ketua Koordinator Bidang (Korbid) Partai Golkar membahas waktu pelaksanaan pleno.
"Semalam (Senin malam, red) saya bertemu dengan Ketua Harian dan Korbid-korbid," kata Idrus di sela-sela Musyawarah Kerja Nasional Kosgoro 1957 di Jakarta, kemarin (12/12).
Menurut Idrus, dalam pertemuan terbatas itu disepakati dua opsi terkait pelaksanaan pleno Partai Golkar.
Seandainya pada hari ini sidang tipikor membacakan dakwaan terhadap Setnov dalam perkara korupsi e-KTP, maka DPP Partai Golkar akan menggelar pleno pada malam harinya. Namun, jika surat dakwaan tidak dibacakan, maka pleno digelar paling cepat besok.
"Seandainya sidang membacakan dakwaan Pak Novanto, maka praperadilan gugur, maka keputusan kami pleno digelar besok (hari ini, red) pukul 19.00 WIB. Jika tidak dibacakan, maka pleno Kamis atau Jumat," ujarnya.
Menurut Idrus, agenda pokok pleno adalah membahas jadwal Munaslub, yang akan memilih ketum baru pengganti Setnov.
Semua usulan yang masuk, termasuk surat desakan Munasluv dari DPD provinsi akan dibahas dalam pleno. "Apapun keputusan Golkar nanti, diharapkan tetap menjadi satu," ujarnya. (tyo/bay)
Idrus Marham mengatakan, jika dakwaan terhadap Setnov dibacakan hari ini maka rapat pleno DPP Golkar untuk membahas munaslub akan dilakukan nanti malam.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Golkar Gelar Acara Jumat Berkah dan Makan Gratis, Idrus Marham: Ini Perintah Ketum Bahlil Lahadalia
- Rekonsolidasi Partai Golkar Dipastikan Tidak Ganggu Stabilitas Nasional & Soliditas KIM
- Idrus Marham Sebut Jokowi Berkah bagi Golkar
- Idrus Marham Yakin Bahlil Terpilih Secara Aklamasi jadi Ketum Golkar
- Idrus Marham Dukung Bahlil Gantikan Airlangga Jadi Ketum Golkar
- Versi Idrus Marham soal Skenario KIM di Pilkada 2024, Singgung Kotak Kosong