2 Pekan 6 Kepala Daerah Kena OTT KPK, Bisa Habis
jpnn.com, MAKASSAR - Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang gencar melakukan operasi tangkap tangan (OOT) mendapat perhatian dari Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Menurut Zulkifli, dalam dua pekan sudah ada enam kepala daerah yang terkena OTT KPK.
“Dalam dua minggu ada enam kepala daerah kena OTT. Ini belum DPR, DPRD. Tadi saya bicara dengan Pak Jaksa Agung, kalau seperti ini, lama-lama habis Pak,” ujar Zulkifli Hasan saat membuka Seminar Nasional Penyerapan Aspirasi Masyarakat bertema '‘Penguatan Kejaksaan Dalam Sistem Ketatanegaraan di Indonesia dan peresmian Gedung Pusat Kajian Kejaksaan Fakultas Hukum Univesitas Hasanuddin, di Auditorium Prof.A. Amiruddin, Fakultas Kedokteran Unhas, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (10/10).
Jaksa Agung RI HM. Prasetyo juga hadir di acara tersebut. Sekitar 800 orang, mayoritas mahasiswa Unhas, memenuhi ruangan tempat acara digelar.
Zulkifli mengatakan, banyaknya kepala daerah yang terkena OTT KPK, mengindikasikan ada yang salah di beberapa aspek.
Antara lain, upaya pencegahan korupsi masih kurang, lebih banyak upaya penindakan. “Perlu pendidikan pencegahan. Karena agar orang bisa menjadi baik tidak harus dengan memenjarakan terus,” ujar Zulkifli.
Hal lain yang perlu segera dibenahi adalah sistem pilkada, yang selama ini mengharuskan calon mengeluarkan biaya cuup besar.
“Yang harus diperbaiki dulu menurut saya sistem pilkada. Itu harus dibenahi undang-undangnya,” ujarnya.
Menurut Ketua MPR Zulkifli Hasan, dalam dua pekan sudah ada enam kepala daerah yang terkena OTT KPK.
- Ketua KWI dan Ketua PGI Hadiri Perayaan Natal Bersama di Lingkungan Parlemen RI
- Soal Makan Bergizi Gratis Belum Berjalan dengan Baik, Zulhas Beri Alasan Begini
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Mendes Yandri Optimistis Target Ketahanan Pangan Tercapai Berkat Dukungan Stakeholder
- HPP Gabah dan Jagung Naik, Saleh: Ini Bukti Kecintaan Prabowo kepada Petani
- Kabar Gembira untuk Petani, Prabowo Naikkan Harga Gabah dan Jagung