2 Pendulang Intan Tewas Tertimbun
jpnn.com, BANJARMASIN - Sebanyak dua pendulang intan di Kelurahan Bangkal, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) bernama Ahyani (35) dan Alfatoni tewas tertimbun setelah lubang galian yang mereka kerjakan longsor, Senin (26/7) sekitar pukul 12.00 WITA.
"Dua pendulang atas nama Ahyani (35) dan Alfatoni (30) meninggal dunia, karena tidak bisa menyelamatkan diri saat lubang pendulangan longsor,” kata Kapolsek Banjarbaru Timur Ipda Subroto Rindang Arie S di Banjarbaru, Kalsel, Senin (26/7).
Menurut Subroto, pada pendulang lainnya ada yang selamat.
“Namun, ada juga yang mengalami luka-luka,” ungkapnya.
Kedua pendulang yang tewas di lokasi pendulangan memiliki tempat tinggal yang sama, yaitu di Jalan Ujung Murung RT 11 RW 03, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.
Subroto menjelaskan kejadian berawal saat korban bersama tujuh pendulang lain menjalankan aktivitas mencari intan atau batu permata di lokasi yang berdekatan bekas area tambang PT Aneka Tambang, Cempaka.
Menurut keterangan saksi yang merupakan rekan korban, saat itu Ahyani dan Alfatoni tengah menggali lubang pendulangan pada kedalaman lima meter di bawah permukaan tanah untuk memudahkan mencari intan di lokasi setempat.
Saat korban tengah menggali menggunakan cangkul, tanpa diduga tanah bagian atas mengalami longsor hingga menimpa tubuh keduanya yang tidak sempat menyelamatkan diri dari timbunan tanah berpasir itu.
Kapolsek Banjarbaru Timur Ipda Subroto Rindang Arie S mengatakan kedua korban meninggal dunia karena tidak bisa menyelamatkan diri saat lubang pendulangan longsor. Kedua korban merupakan pendulang intan.
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- KAI Daop 2 Bandung Antisipasi 73 Titik Rawan Bencana saat Musim Hujan
- Gerebek Gudang di Banjarbaru, Polda Kalsel Sita 13.500 Sak Pupuk Ilegal
- Longsor di Cibogo Cimahi, 2 Anak Tertimpa Material Bangunan
- Blusukan di Banjarbaru, Kaesang Bantu Pengobatan dan Renovasi Rumah Warga
- Kaesang bersama HIPMI Beri Santunan kepada Anak Yatim di Banjarbaru