2 Penyebab Utama Bisnis Food and Beverage di Mal Meningkat
jpnn.com, SURABAYA - Transaksi food and beverage (F&B) di mal di Jawa Timur meningkat pesat dalam satu dasawarsa terakhir.
Tren makan di luar rumah dan kenaikan upah minimum regional (UMR) juga menjadi dua penyebab utama.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur Sutandi Purnomosidi menyebutkan, masyarakat kelas menengah ke bawah yang mendorong perubahan tersebut. ’
’Masyarakat kelas ini mengalami perubahan lifestyle,’’ ucap Sutandi, Senin (4/2). Menurut dia, masyarakat kelas tersebut tidak terpengaruh situasi ekonomi dan politik nasional.
’’Kalau dulu orang masih makan di rumah, sekarang at least saat weekend mereka pasti ke mal untuk makan,’’ kata Sutandi.
Selain menyumbangkan volume transaksi yang besar, F&B membuat mal kebanjiran tenant.
’’Sepuluh tahun lalu komposisi tenant F&B di mal hanya 5–10 persen. Saat ini bisa mencapai 30 persen,’’ tutur Sutandi.
Karena itu, dia optimistis pusat perbelanjaan masih akan tumbuh tahun ini. Tahun lalu pun kinerja bisnis pusat perbelanjaan positif.
Transaksi food and beverage (F&B) di mal di Jawa Timur meningkat pesat dalam satu dasawarsa terakhir.
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri