2 Penyebab Utama Penjualan di Kafe dan Restoran Menurun
jpnn.com, SURABAYA - Penjualan di kafe dan restoran di Surabaya sejak Agustus hingga September 2018 menurun 20-30 persen.
Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur Tjahjono mengatakan, banyaknya restoran tidak mendorong masyarakat berkunjung.
“Biasanya, tiga bulan terakhir ini masyarakat akan spending lebih banyak dibanding semester pertama. Namun, semester kedua ini cenderung turun,” ujar Tjahjono, Senin (19/11).
Menurut Tjahjono, hal itu terjadi akibat beberapa hal. Salah satunya, pengusaha kuliner online kian marak.
Tidak seperti restoran yang butuh membayar pajak dan sewa tempat, pengeluaran bisnis makanan online cenderung lebih sedikit.
Adanya layanan antar makanan juga menjadi penyebab turunnya minat masyarakat untuk datang ke restoran.
”Banyak, kan, yang malas jalan. Jadi, pesan lewat aplikasi,” ucap Tjahjono.
Alasan yang kedua adalah turunnya daya beli masyarakat. Penurunan daya beli masyarakat itu bisa dilihat dari sedikitnya pengunjung mal pada hari kerja.
Penjualan di kafe dan restoran di Surabaya sejak Agustus hingga September 2018 menurun 20-30 persen.
- Temui Ketua DPD LaNyalla, Pelaku Pariwisata di Jatim Sampaikan Sebuah Harapan
- Blak-blakan, Ahmad Dhani Mengaku Tidak Jago Soal Ini, Tetapi
- Gandeng UDana dan Indodax, Dewa 19 Kembangkan Bisnis Restoran
- Dalam Satu Tahun 840 Hotel dan Restoran di Jawa Barat Tutup
- Akhirnya, Pemilik Restoran Palsu di Aplikasi Online Surabaya Tertangkap, Ini Modusnya
- Bisnis Kedai Kopi Kian Menjanjikan, Inovasi Jadi Kunci